Aku menulis (Selamat Hari Blogger Nasional)

Malam memang selalu indah untuk dijadikan waktu menulis dan mencari inspirasi. Aku juga baru mengerti, bahwa inspirasi bisa datang kapan saja, dimana saja, dan untuk siapa saja.

Aku menulis dan posting sebagian kisah hidupku terutama tentang cinta, memang awalnya untuk mengikuti tren, juga untuk kepentingan pribadiku sendiri. Agar aku mau lebih banyak membaca. Tapi seiring waktu berlalu, aku mengerti bahwa menulis bukan hanya tentang tren, tapi satu upaya berkomunikasi pada diri sendiri dengan pandangan penulis. Pandangan orang lain, pandangan pihak ketiga.


Aku menulis kisahku bukan untuk menghakimi diri sendiri, menghakimi orang lain. Bukan. Aku menulis juga bukan untuk mengumbar aib orang lain. Bukan itu. Menulis aku lakukan juga bukan satu caraku membenarkan kesalahan yang aku lakukan. Tidak tentang itu. Menulis juga bukan tempat dimana aku bisa mencaci, memaki, orang lain. Nooo.

Aku mencoba menuliskan kisahku sendiri lewat pandangan pihak ke tiga. Orang lain yang netral sekali, melihat dari pandangan yang tak terduga. Menyalahkan diri sendiri, kadang kadang. Menyadarkan diri sendiri tentang sebuah kesalahan dan tentang apa itu kekalahan.

Aku tetaplah aku, aku hanya ingin suatu saat nanti ketika ragaku sudah tak lagi ada, semua orang masih bisa mengetahui keberadaanku, menerima semua tulisan ini sebagai sesuatu yang menyadarkan mereka, bahwa kebaikan sepantasnya ditinggikan derajatnya. Kebaikan, apapun itu bentuknya.
Sumber: Grup 1m1c
Selamat Hari Blogger Nasional yaaa readlovers, bloglovers.
Banyak sekali alasan untuk menulis dan memutuskan menjadi blogger. Bukan tentang seberapa banyak uang, tapi tentang seberapa bermanfaat aku untuk hidup orang lain. Kisahku menjadi blogger dan semua hal tentang kekagumanku pada penulis buku Kekagumanku pada penulis buku.


Dari wanita yang katanya alay.
Tapi kalo alay jadi karya, no problem.
Uswatun Khasanah Katasmir

Post a Comment

20 Comments

  1. Menulis itu melegakan. Entah apapun topiknya. Meski kadang bikin emosional. Hihi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak ewa, justru disaat ter emosional itulah kita bisa mencapai titik dimana tulisan dari hati ke hati.

      Delete
  2. "aku hanya ingin suatu saat nanti ketika ragaku sudah tak lagi ada, semua orang masih bisa mengetahui keberadaanku." sama persis kaya yang saya pikirin mba. Selamat hari blogger juga mba hehehe saya ngga sempet nulis tentang ini kemarin :D. Oh ya ngeliat arsip blog mba ini ternyata dari tahun 2008 ya woww udah sepuluh tahun ngeblognya hebat, saya pengen bisa selalu aktif nulis di blog kaya mba :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thankyou mas Ilham. Konsisten aja, nanti dikasih inspirasi dengan sendirinya.

      Delete
  3. Selamat Hari Blogger Nasional... Salam kenal dari blogger Lombok www.lazwardyjournal.com

    ReplyDelete