BELAJAR MENJADI MINIMALIS #2 MINIMALIS PAKAIAN

Belajar menjadi minimalis kali ini aku ingin bercerita tentang menjadi minimalis pemula. Budaya Masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif, komunal dan berkelompok membuat budaya minimalis menjadi hal yang aneh jika diterapkan di Indonesia. Menerapkan minimalis di Indonesia bahkan beberapa kali terkesan pelit pada diri sendiri dan banyak judgement lainnya yang akan diterima.



Bukan hal mudah menerapkan budaya minimalis yang sudah umum dilakukan di Negara Jepang ini. Tapi tenang saja, perlahan tapi pasti menjadi minimalis akan lebih banyak hal yang menjadi menyenangkan meski mungkin awalnya terasa susah dan banyak hambatan.


Belajar menjadi minimalis yang aku lakukan saat ini aku mulai dari pakaian sehari hari. Mungkin yang setiap hari melihatku dan bekerja bersamaku akan lebih sering melihat aku menggunakan baju yang itu itu saja. Jika bekerja pagi, aku menggunakan seragam kantor di hari senin hingga kamis. Untuk hari Jum'at sering kali aku menggunakan gamis berwarna blue grey atau batik biru.


Pertama kali menerapkan minimalis pakaian ini rasanya seperti manusia yang tidak memiliki baju lain. Tapi memang iya, aku tidak memiliki baju lainnya. Jika membeli baju baru, aku berusaha untuk mengurangi baju lamaku. Hal ini dilakukan agar almariku tidak terasa penuh dan tetap rapi. Selain itu, semakin sedikit baju yang aku miliki semakin tidak perlu berfikir harus menggunakan baju apa aku hari ini. Semakin banyak pilihan baju, rasanya semakin pusing dan bingung ketika akan memilih baju.


Dari konten-konten YouTube-ku juga terlihat bahwa aku menggunakan baju yang itu-itu saja. Hal ini dikarenakan aku tidak memiliki baju yang banyak untuk digunakan hanya satu atau dua kali ketika membuat konten. Sedangkan seringkali aku membuat konten dalam satu hari dengan beberapa ide konten. Tentu akan sangat melelahkan jika aku harus berganti baju di setiap konten yang aku buat.


Semakin lama aku menerapkan budaya minimalis ini, aku juga semakin tidak peduli dengan pemikiran orang lain tentang pakaianku. Selama pakaianku masih layak, bersih, dan bagus kenapa tidak digunakan berulang? Bukankah yang terpenting dari menjadi manusia adalah kewarasan kita.


Begitulah sedikit ceritaku tentang belajar menjadi minimalis. Dalam banyak sekali buku juga memaparkan bahwa menjadi minimalis itu proses pembelajaran. Mana yang perlu dan mana yang belum kita perlukan. Mana yang kita butuhkan, mana yang hanya sekedar keinginan. Tidak perlu bersusah payah untuk memenuhi ekspektasi orang lain tentang kita, yang penting kita mampu untuk menjadi versi terbaik diri kita sendiri.


Semangat untuk menjadi minimalis.


Uswatun Khasanah Katasmir Triwitantra

www.uswatunieq.com

Post a Comment

0 Comments