Mungkin inilah kisah dimana seorang introvert membuka diarynya. Bukan mudah menjadi seorang ambivert seperti aku yang terus berusaha mencari jawaban “siapa aku sebenarnya? Untuk apa aku disini?”
Aku adalah pecinta menulis diary. Sedari TK, SD, SMP, hingga SMA selalu rutin menulis diary yang saat ini selalu kutertawakan jika dibaca lagi. Bukan mudah menulis diary dan menyembunyikannya. Meski juga harus berkali-kali punya masalah karena diary dibaca orang tua. Hal hal yang mungkin awam dan tidak seharusnya dirasakan seorang anak sekecil aku kala itu. Anak kecil yang mudah sekali jatuh cinta dan seolah memperjuangkan cinta monyet monyetannya. Haha.
Sampai akhirnya dimasa SMA, aku mulai mengenal seorang Dwitasari. Saat ini sudah menjadi penulis terkenal, sedangkan di masa itu aku menjadi pembaca setia blog pribadinya. Kisah kisah sederhana anak SMA yang cintanya ditolak atau bertepuk sebelah tangan. Kisah tentang kekasih yang memutuskan untuk saling pergi dan tak mengenal lagi, serta kisah kisah lain yang berkorelasi sekali dengan kisah anak remaja.
Waktu terus berjalan, kepandaianku dalam ber internet pun bertambah. Sampai akhirnya aku mengenal blogger. Blog yang menjadi satu platform besar para blogger. Akhirnya, akibat anak SMA yang hobi sekali menirukan idolanya. Mulailah aku menulis diary ku kala SMA di blogger. Bukan blog ini, tapi blogku yang lainnya yang teramat Alay. Maklumlah, Anak SMA.
Diary terus berlanjut, tanpa peduli ada pembaca atau tidak. Tanpa peduli adsense juga. Sekedar kecintaan akan menulis diary, melarutkan dan menghabiskan energi otak untuk menuliskan segala resah yang dirasa. Jatuh cinta juga begitu Indah ketika menjadi puisi.
Hidup terus maju dan berkembang, jari jariku juga terus saja meramaikan isi blog alayku. Sampai pada akhirnya aku menemukan sebuah kisah Habibie dan Ainun. Perginya Ibu Ainun dan ketertarikanku pada seorang Habibie membuatku mendapatkan sebuah kata “Habibie bisa gila sepeninggal Ainun, jika Habibie tidak menuliskan kisahnya”. Sebuah alasan terbitnya buku Habibie Ainun.
Kisah lainnya aku dapat dari seorang Pramoedya Ananta Toer. Seorang PAT ketika ditanya “Mengapa engkau menulis?”, dan beliau menjawab “Dengan menulis aku dapat mengukir sejarahku sendiri. Aku akan mati, tapi tidak dengan bukuku serta kisahnya”.
Kisah kisah itulah yang membuatku tertampar. Aku bisa mempengaruhi banyak orang dengan menulis. Aku bisa mempengaruhi dunia dengan tulisanku. Dan sejarahku akan tercatat dalam buku. Pikiranku akan tertuang dan dibaca berulang. Inilah alasan dibalik pergeseranku, dari menulis diary pribadiku hingga menulis segala macam resah yang tertuang. Aku ada dan semakin nyata dengan tulisan tulisanku.
By the way, blog alayku sudah terhapus dari alam maya. Meski beberapa tulisan bisa ditemukan di blog ini. Mungkin hanya yang menurutku tidak alay. Haha
Uswatun Khasanah Katasmir
https://uswatunieq.blogspot.com/
16 Comments
Bagus mba. Jadi bisa buat kenangan juga kan?
ReplyDeleteTemenku ada yang suka banget nulis diary kaya gitu, ternyata banyak sekali hal yang bisa kita tuliskan dengan kata dalam satu hari.
Iya mbak, seru banget kalo dibaca lagi
DeleteSalam kenal mba, aku juga club penulis diary garis keras nih. Kayaknya setiap hari jika dilewatkan untuk tidak ditulis, sayang banget rasanya
ReplyDeleteIya jaman dulu, sekarang diary nya upgrade jdi lebih bermanfaat. Haha
DeleteSaya dulu juga awalnya nulis diary. Habis itu pindah ke notepad, trus blogging untuk curhat. Saya hidden biar tidak dikunjungi orang. Lama2 kok kepingin tulisan saya dibaca orang. Yaudah, saya share. Hehehe...
ReplyDeleteIya, di share aja kalo ada ilmunya meski sedikit ya kak.
DeleteSetiap orang punya "seseorang" yang menginspirasi untuk melakukan sesuatu, termasuk blogger. Saya pun demikian. :)
ReplyDeleteSemoga bisa saling menginspirasi
DeleteMungkin awal kita menulis " alay-alayan " , hahaha.. sampai saya memahami bahwa apa yang saya pelajari bisa saya informasikan kembali ke orang lain (syukur-syukur bermanfaat). Saya ingat baca suatu artikel bahwa salah satu cara kita belajar yang dengan memberitahukan apa yang kita ketahui kepada orang lain lagi. Disana akan ada feedback yang bisa menambah ilmu pengetahuan kita. Dn disana juga kita bisa belajar menghormati perbedaan pendapat dari orang lain. Semenjak itu, saya berusaha gak pelit berbagi informasi. Hahaha..
ReplyDeleteIya kak Ewa. Suhu blogger aku niihh
Deletesama, dulu jg suka nulis2 tp di buku akhirnya pas smp bikin blog pake blogger dan belajar jg pake WP. Eh keterusan smp sekarang
ReplyDeleteNah, seruu juga kalo dinikmatin yaa kak Enny
DeleteWhh tragisss wkwk
ReplyDelete====
Advertisement : Ada Cara Termudah untuk menemukan cara apapun yang berguna buat kamu!
==================
Haha
DeleteArtikel nya bagus mbak, Follback blog saya ya:) https://fatihatulqirona20.blogspot.com/
ReplyDeleteoke kakaakk.
Delete