Lelah menggodaku.
Mulai menarik langkah ini.
Tapi semangat ini masih membara.
Entah apa gerangan disana.
Menatap sinarnya saja aku bahagia.
Masih tentang genggaman yang sama.
Tanpa tangis, tanpa ratapan.
Aku masih berlari.
Walau letih seringkali menghampiri.
Mencoba pahami apa keinginan hati.
Bisakah?
Tidak, sama sekali tidak.
Inikah obsesi?
Atau hanya pelarian diri atas sepinya hati?
Entahlah.
Harus ku akui, aku terlalu bodoh untuk memahami.
Tak serumit benang kusut.
Tapi tetap saja aku tak mengerti.
Lalu?
Bagaimana dengan kamu?
Mengertikah?
Pahamkah?
Aku hanya bagian dari masa lalu.
Yang hilang ditelan kenangan.
Kenangan indahmu bersama harapan.
Harapanmu tentang indahnya masa depan.
Masa depan bersama wanitamu sekarang.
Aku.
Masihkah aku kau rindukan.
Walau hanya satu detik dalam dekapan.
Dekapan hangat yang selalu aku rindukan.
Aku.
Haruskah aku selalu bertahan.
Menanti keajaiban datang.
Menyentuh hatimu yang kini terluka.
Terluka karena sesosok jiwa lain disana.
Aku.
Aku masih ingin selalu damaikan jiwamu.
Jiwamu yang mulai hampa tersentuh rindu.
Yang aku tak mengerti merindu untuk siapa.
1 Comments
salt likit
ReplyDeletesalt likit
dr mood likit
big boss likit
dl likit
dark likit
LS64