Tentang aku dan teman lamaku. (Problem 1)

Ini adalah keheranan pertamaku kepadamu, saat itu juga aku tidak mengingat dengan jelas kapan kapan hal ini terjadi. Ini semua adalah sudut pandangku, tentang pemikiran dan perasaanku, semoga semua pembaca memahami dan sanggup mengerti tentang posisi.

Semoga kamu mengingat tentang saat pernikahan kakak dari kekasihmu. Beberapa hari atau bulan sebelumnya, kekasihmu mengatakan bahwa akan mengundangku atau akan memperbantukan kita berdua dalam acara tersebut. Tahukah kamu, aku merasa dihargai sebagai teman saat itu. Aku mencatat tanggal kegiatannya karena memang kalian membicarakan itu sebelumnya padaku.

Aku sungguh menghargai undangan itu atau mungkin terlalu excited sampai aku rela membeli sebuah dress dengan harga yang cukup material bagiku hanya sekedar untuk menghadiri kegiatan itu. Aku membelinya dengan mengajak sahabat kosku “nyak”. Aku memang belum pernah menceritakan hal ini kepadamu, karena aku malu. Di blog yang mungkin tidak akan kamu baca inilah aku meceritakan tentang ini.

Aku membeli baju itu seminggu sebelum hari acara itu. Jujur, saat itu aku tidak pernah membahas atau mempertanyakan tentang kehadiranku di acara kekasihmu itu sampai hari H karena menurutku jika memang sebelumnya sudah ada pembicaraan itu untuk mengajakku hadir atau memperbantukanku di acara tersebut, kamu atau kekasihmu akan menghubungiku lebih lanjut berkaitan dengan hal tersebut.

Akan tetapi apa yang aku dapatkan? Di hari itu, kamu tiba tiba sudah memposting sebuah foto berkebaya dengan riasan. Kamu tahu apa yang aku pikirkan saat itu? “kenapa aku tidak dihubungi jika memang tidak mengajakku?” sekedar menghubungi dan menjelaskan perihal urungnya aku diajak di acara itu akan sangat aku hargai daripada tiba tiba aku melihat fotomu berkebaya itu yang seolah kalian tidak menghargai dan tidak lagi membutuhkan aku.

Sejak saat itu, foto profilmu aku hidden dari timeline ku agar aku tidak lagi memikirkan tentang betapa tidak menghargainya kalian kepadaku. Beberapa saat setelah itu pun aku akhirnya menanyakan tentang urungnya keikutsertaanku. Aku masih ingat jika kamu berkata tentang kebayanya tidak memadai. Hanya satu hal yang lupa aku tanyakan kepadamu, “kenapa tidak menghubungiku? Bukankah kalian teman baikku?”.

Uswatun Khasanah Katasmir

Post a Comment

0 Comments