Privasi, Aku merindukanmu.

Privasi,
Hak? Batasan? Atau dinding?

Privasi,
Sebuah rumah dengan dinding tinggi menjulang lengkap dengan genteng tertutup rapat. Tidak akan ada satu manusiapun yang mampu menembus batasannya kecuali atas izin si empunya.



Privasi,
Boleh jadi kini sedang dicari bukan lagi dinikmati. Semua karena teknologi. Tak lagi berbatas, seolah terbuka 7x24jam untuk umum. Tak perlu ada dinding apalagi hanya sekedar sekat, karena si empunya rela menghancurkan demi sebuah eksistensi.

Privasi,
Terhapuskan oleh eksistensi semu, maya. Itu kenyataannya. Sekarang semua bebas mencurahkan isi hati di akun pribadinya. Semua bebas sebebas bebasnya. Diri yang dulu dihargai tinggi, sekarang diobral murah hanya demi Citra.

Privasi,
Bukankah kamu juga sedang melakukannya? Menceritakan semua isi pikiranmu dalam blog blogmu? Bahkan kamu menceritakan kisah orang lain dengan izin atau tanpa seizin mereka, tapi kamu tulis kesemuanya menjadi sosok "aku".

Privasi,
Sebuah kotak yang kini menjadi mahal sekali. Setiap orang seolah menjadi artis dengan fans fanatik dan hatersnya adalah dirinya sendiri.

Privasi,
Seharusnya, kini kau semakin dicari, demi mengembalikan dan mendongkrak kembali budaya 'isin' agar tak semakin ngisin ngisini.

Privasi,
Aku merindukanmu.

Uswatun Khasanah Katasmir

Post a Comment

0 Comments