Terima kasih "sayang"

Aku sedikit tidak suka, ketika aku bahagia aku melupakan semuanya, bahkan menulis. Padahal setiap moment bahagiaku juga begitu pantas diabadikan dan menjadi kenangan terindah dalam cerita hidupku, hidup kita.

Malam ini terasa semuanya seperti mimpi, lagi dan lagi. Bunga selau bermekaran meski terkadang ada juga yang layu dan mati. Bagaikan kiasan "mati satu tumbuh seribu". Begitulah taman indah yang kau buat dalam hamparan hatiku yang hampir saja gersang.

Taman itu sungguh indah, memesona banyak hati. Sungguh, aku percaya jika mereka mengenalmu, bisa jadi mereka membencimu. Haha, melihat betapa menyebalkannya kau. Tapi, kau membuatku membuka mata. Bahwa semua keajaiban ini adalah pekerjaan Yang Maha Kuasa.

Semua serba tiba tiba. Tiba tiba saja kau memilihku, tiba tiba kau menyatakan perasaanmu,  serta semua tiba tiba yang lainnya. Yang sampai saat ini terasa seperti mendapat hadiah terindah dari Tuhan atas buah kesabaran selama hidup 22 tahun di dunia.

Kau adalah pangeran kecil yang menjelma, memberiku tahta kerajaan Triwitantra.
Kau adalah raja yang membawaku ke alam nirwana.
Sungguh, aku ingin kita bersama. Menyaksikan anak anak tumbuh. Melihat dirimu dalam sosok kecil yang lucu, yang lahir dari rahimku.

Teruntuk W. Krisna Triwitantra
Your love,
Uswatun Khasanah Katasmir

Uswatunieq

Post a Comment

0 Comments