Tanpamu (part 2)

Aku mengagumi dari semenjak kita menjadi satu bagian tim bagi bagi buku kala itu. Saat kau masih dimiliki dia. Tapi jangan pernah berfikir aku mendo'akan kalian terpisah, justru aku menyadari kau orang yang sangat setia walaupun hanya sekedar mengagumi saja aku merasa kurang pantas. Aku sadar diri tuan. Di tiap pertemuan denganmu, aku selalu sadar ada perasaan bahagia yang menguap. Tapi apalah arti bahagiaku, aku sangat tahu bahwa ada dia. Jika terhitung sekarang, 2tahun sudah aku mengagumimu. Maafkan aku.

Kau tak pernah tahu kan, ada beberapa pertemuanku denganmu yang diam diam aku menangis tepat dibelakangmu. Ingatkah Ketika pertama kali kau mengajakku ke sebuah tempat makan di pasuruan, aku diam diam menitihkan air mata. Aku takut itu hanya menimbulkan harapanku saja, aku takut tersakiti dari kedekatan kita. Kedua kalinya ketika kau mengantarkanku pengajuan skripsi. Aku sangat ingat, bahwa aku menangis diam diam setelah mendengar semua ceritamu tentang mantan kekasihmu itu. Antara cemburu karena kamu masih menyayangi mantanmu dan cemburu "bisakah aku menggantikan posisi mantan kekasihmu itu". Ketiga kalinya, ketika kemarin kita melewati jalanan kota surabaya untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Ketika pulang, antara aku masih belum ingin berpisah darimu, dan kecemburuanku diam diam pada wanita bandung dan jakarta itu.

Kau tahu, lelaki yang selalu aku ceritakan padamu, yang selalu aku tunggu dan tak tergantikan itu adalah kamu *Mas Naa*. Sekarang aku menyerah? Tidak. Aku masih diam diam menunggumu. Tp aku tahu, semakin hari harapanku semakin tinggi, dan jika ternyata bukan aku yang menjadi pendampingmu, bisakah kau bayangkan bagaimana perasaanku?. Hati itu urusan langit, dan aku tak pernah bisa memaksakan kenyamananmu padaku meski aku sudah senyaman ini padamu. Pernah ada satu janjiku, jika kamu menyayangiku, takkan pernah lagi aku mencari. Aku hanya ingin bersatu pada lelaki yang mengizinkan aku ada di masa depannya, menjadi bagian dari rencananya, dan menjadi ibu dari anak anaknya. Tetapi, kamu yang kupilih, belum tentu juga memilihku.

Sebelum semuanya berakhir, biarkan air mata ini mengalir indah di pipiku. Mengingat semua kenangan dan kebaikan yang telah banyak kau lakukan untukku. Terima kasih sudah mau menjadi pengingatku, menjadi kakak yang selalu mau ku ganggu, menjadi teman yang selalu siap menampa kisahku, dan menjadi sahabat yang selalu menerima keluhku. Aku tak ingin menyesal untuk kisahku yang ini. Mungkin kamu akan kembali ke wanita mantan kekasihmu itu, atau dengan wanita lain yang lebih sempurna dari aku. Tapi aku hanya ingin mengungkapkan semuanya hingga aku bisa dengan lega jika memang langit belum mengizinkan kita untuk bersama.

Maaf untuk segala perhatian, kecerewetan, kejengkelan, kenakalan yang aku lakukan. Makasih untuk semua senyum yang kau berikan. Orang sepertimu, akan selalu ada di hati dan hidupku. Terima kasih untuk 2tahun mengizinkan aku menjadi pengagum rahasiamu, terima kasih untuk satu tahun 7bulan dekat denganmu. Selamat bertambah umur 23tahun yaa. Aku ucapkan sekarang karena aku takut langit tak lagi mengizinkanku mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Kado indah sudah kusiapkan untukmu d umur 22th mu kemarin, tapi entah ini akan tersampaikan atau tidak. Do'a baikku masih selalu ada untukmu.

Akan sulit bagiku untuk jauh darimu, tapi aku tahu hatimu tak dapat kupaksa. Hatimu itu milikmu, dan siapapun wanita beruntung yang berhasil mendapatkan hatimu itu pilihanmu. Maafkan aku, dan terima kasih telah memberi arti di salah satu bagian hidupku. Aku masih menunggu hadiah darimu d umur 21th ku, tp aku tak berharap banyak. Aku masih akan menepati janjiku, jika memang kamu masih mau. Sekali lagi maaf.

Ini hanya sekedar pengungkapan perasaan
ini juga merupakan jawaban dari pernyataanmu sepulang kita dari museum angkut dulu
Terima kasih "Mas Naa" untuk semuanya
Mungkin ketika kau membaca ini, aku sedang menangisimu diam diam
Merindukanmu diam diam

Uswatun Khasanah Katasmir

Post a Comment

0 Comments