Menulislah, menginspirasilan

Untuk penggalau sepertiku, malam bagaikan surga. Sendiri dalam kamar, sunyi, sepi. Hanya mungkin terdengar suara suara wnita cekikikan di luar sana yang masih betah dengan matanya. Sedangkan aku, berbeda. Aku lebih memilih mengatur waktu untuk segala hal. Tidur jam sekian, bangu jam sekian, kerja, baca buku, semuanya tertata rapi dengan urutan yang pas bagiku, tidak bagi orang lain.

30 menit sebelum mataku terpejam, aku terbiasa menuliskan apa yang hari ini aku lakukan, apa yang hari ini aku rasakan, apa yang hari ini aku galaukan. Bukan untuk dipamerkan, tapi hanya untuk sekedar penenang hati dikala aku butuh perhatian. Bisa jadi ini caraku mencari perhatian mereka. Caraku memohon pemahaman mereka tentang sikapku yang bisa jadi terlalu egois atau kekanak kanakan.

Tapi malam ini, setelah aku membaca sekilas majalah berdebu dikosan ini. Ada satu bacaan yang menarik perhatianku. Tentang expressive writting. Membuat segala hal yang kita rasakan dirubah menjadi kata kata yang dalam beberapa penelitian memang expressive writting ini bisa jadi terapi psikologis bagi mereka yang sedang risau gundah gulana.

Bagi orang orang yang tertutup, mereka bisa menulis dalam kertas atau gadget dan menyimpan tulisan mereka rapat", dikunci, bila perlu kuncinya dibuang sekalian, agar tak ada satupun orang yang membaca kata dari hati itu. Tapi ini berbeda denganku. Aku yang bergaya sok penulis, sok sastrawan ini lebih suka menuliskan isi hati dan mengizinkan banyak orang tahu dan membaca apa yang tersirat di otak dan hatiku. Bagiku inilah caraku menuangkan segala yang kurasakan menjadi sebuah karya yang bisa jadi suatu saat nanti mampu menginspirasi yang lain untuk menulis.

Malu, tentu saja teramat malu. Apalagi ketika tulisan kita di save oleh mereka dan ditunjukkan pada kita, "eh, aku suka tulisanmu yang ini". Bangga? Lebih banyak tidak. Aku lebih sering malu pada tulisanku sendiri. Tapi kini, aku sudah mulai merubah banyak hal dalam pikiranku. Bahwa aku memiliki niat untuk mengispirasi orang lain lewat sebuah tulisan. Diterima atau tidak, bagus atau tidak, itu urusan belakangan. Yang penting aku berani menulis dulu, dan berani menunjukkan pada dunia bahwa ini yang aku rasakan.

Bukan untuk menghina atau mencaci. Mencari pembenaran atau mencari sensasi. Bukan untuk mencari ketenaran atau mencari pujian. Tapi disini aku berniat untuk belajar, belajar menerima kehidupan nyata, belajar mencari solusi atas apa yang aku rasakan hari ini. Belajar mengambil ilmu dari setiap keadaan, perubahan yang aku lakukan. Dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama, atau sekedar mengingatkan bahwa kesalahan yang aku lakukan jangan sampai terulang.

Dari wanita 21 th yang sedang belajar
Dari wanita antah berantah yang mencari kebenaran
Dibalik semua galau dan risau
Semoga memberi ilmu bagi all of our blog reader's
Uswatun Khasanah Katasmir

Post a Comment

0 Comments