Kemana sayapku terbang?

mudah sekali bagi Tuhan untuk membolak balikkan hati manusia. Dan entah seberapa sering hatiku seakan mempermainkan diriku sendiri. Menyalahkan Tuhan, atau malah ini kehendakku sendiri, aku juga tak mengerti. Yang aku tahu hanya yang terjadi padaku pagi ini.

Pagi yang indah, matahari masih bercahaya memancarkan hangatnya. Tapi tidak dengan semangatku. Senin yang lalu, bersemangatnya aku masuk ke ruangan ini. Bagai dewi yang baru dihadiahi sayap, aku terbang tinggi dengan bebasnya. Tapi semua itu seakan hanya sekejap. Aku dengan segala keanehanku tiba tiba saja jatuh dan entah terbang kemana sayap itu.

Hanya karena sebuah kabar burung yang tak jelas kemana arahnya. Mengecewakan, sangat mengecewakan. Haruskah menghadapi kenyataan ketika semua sudah terlanjur melayang. Seandainya ada orang yang mengerti tentang kegalauan ini. Ah, sudahlah. Berceritapun seakan dianggap mengeluh.

Tapi sungguh mengecewakan memang. Jika memang bukan disini, aku terima. Semua sudah mulai tenang dan menenangkan. Jika memang bukan jalanku disini, aku tak apa. Semua sudah ikhlas dan mengikhlaskan. Aku sudah mencari yang kedua, ketiga dan keempat. Cepatlah, jangan buat aku menangis lagi karena ini. Aku sudah cukup bertahan karena tanggung jawabku pada kewajiban.

Sudahlah, aku hanya ingin kembali ke rumah. Tempat dimana aku bisa melepaskan semuanya.

Dari wanita yang entah kenapa.
Dari wanita yang menunggu jawaban.
Dari aku yang tiga perempat kecewa.
Terima kasih atas semuanya.
Uswatun Khasanah Katasmir

Post a Comment

0 Comments