Goresan untuk Sahabatku

Suara angin masih terdengar indah didalam kamar ini. Seakan mengalunkan indahnya namamu, seiring dengan memutar kembali memori, masa dimana kita masih selalu bersama dahulu kala. Dulu banget, gak sih ya kayaknya. Tapi, memang sudah lama kita tak bercanda.

Teruntuk sahabat, saudara, bahkan hampir jadi kekasih. Haha, lebay. 6tahun kita jalani segala sesuatunya bersama, tidak semua, tpi hampir selalu kita mengungkapkan apa yang kita rasakan hari ini tanpa ada penggalan kisah yang terlewatkan. Tapi semua berbeda setelah entah apa itu, sungguh aku merasakan semakin ada sekat diantara kita.

Bukan lagi saatnya menyalahkan, atau mencari kesalahanku atau kamu. Bukan karena aku tak ingin disalahkan, atau karena keEGOISan ku yang katanya sudah terlewat batas. Tapi aku merasa, semakin kita meminta maaf, semakin kita seakan sebagai tuan yang bersalah. Sungguh, maaf terkadang justru bisa memperburuk keadaan.

Aku hanya ingin berterimakasih atas semua waktu yang telah kamu berikan selama ini. Entah itu waktu luang, entah itu saat sibuk. Banyak hal yang bisa jadi telah terlewatkan dari kita. Meski tak mungkin kita mengulang segalanya, meski kita mulai berjalan berjauhan, asal kau tau bahwa boneka ini yang selalu ku peluk ketika aku merindukanmu. Boneka hadiah ulang tahunku yang kau berikan 6bulan yang lalu.

Hai kamu, mungkin kamu tidak merasakan yang sama. Tapi aku hanya ingin melewatkan waktu berdua denganmu lagi, bercerita banyak hal tanpa ada sekat lagi. entah kapan, tapi aku sungguh berharap agar waktu itu terjadi.

Dari sahabatmu,
Yang hampir selalu merindukanmu,
Uswatun Khasanah Katasmir

Post a Comment

0 Comments