Dari aku

Sepertiga malam pertama kuhabiskan di keramaian ini. Aku bersama seorang teman kosku yang bisa jadi sangat lebih dewasa dan lebih bisa bersabar tentang hidup. Tapi kali ini aku belum ingin bercerita tentang dia. Ini masih cerita yang sama, orang yang sama, dan itu kamu.

Kau tau tuan, disemua tawa dan semua kebahagiaan yang kutunjukkan di depan teman temanku, ada hitam terpendam dalam heningnya perasaan ini. Perasaan yang tak pernah terpikirkan olehku bagaimana akhirnya. Akankah benar benar bersatu dan saling membahagiakan atau hanya berlalu begitu saja seperti kisahku yang lalu.

Kamu kisah yang kuperjuangkan, kamu kisah yang kupertahankan, kamu kisah yang masih selalu terkenang dan terfikirkan di benakku. Masih selalu untukmu, masih selalu padamu. Entah ini tulisan yang ke berapaku terinspirasi oleh kehadiranmu dalam satu sisi kehidupanku. Mengisi indahnya kesendirian yang sempat aku nikmati setahun lalu. Kamu dengan semua dirimu itu menjadi pelengkap dalam segi kehidupanku yang bisa jadi terlampau alay ini.

Bagi mereka, kita biasa saja. Tak seromantis biasanya mereka, tak seindah jamahan tangan menggenggam tangan, tak semanis ucapan lembut salam sapaan orang yg sedang pendekatan. Bulan ini adalah bulan dimana kita memulai sepenggal kisah ini. Bulan dimana kamu dan aku mulai saling mendekatkan diri satu sama lain. Kamu menyapaku dengan keanehan, dan aku membalasnya juga sama anehnya. Dua orang aneh yang berdekatan? Bisakah bersatu?

Kita adalah sebagian dari skenario Tuhan yang masih tak bisa kumengerti apa maksudnya. Tapi sungguh, kamu adalah sebuah pelengkap dalam hidupku. Apapun yang kamu katakan aku bisa menurut begitu saja. Apa yang kamu inginkan, sebisanya aku turuti. Aku budakmu? Oh, jelas bukan. Aku hanya terlalu tenang jika bersamamu. Perasaan ini memang aneh dan sungguh diluar logika. Aku takkan mengulang kesalahan yang sma dengan membanggakanmu. Biarlah waktu menjadi saksi dan pengungkap, siapa sebenarnya kamu, dan siapa sesungguhnya aku.

Dari aku yang berharap
agar kisah ini berujung bahagia
saling menguatkan
saling membahagiakan
Uswatun Khasanah Katasmir

Post a Comment

0 Comments