TUHAN, ini kisahmu

Aku yang tahu tentang hatiku.
Sekuat apapun aku mencoba berlari dari ini, tapi masih saja menjerat. Seberapapun aku mencoba untuk pergi, tapi tetap saja menggenggam. Rintihan hati yang yang hanya terdengar dalam sunyi. Karena  Ini bukan lagi tentang angin yang sempat berhembus. Ini hanya tentang awan yang kini perlahan mulai menjadi rintik hujan. Langit yang gelap kini mulai disinari lagi oleh mentari.

Cukup aku yang tahu hati ini untuk siapa.
Cukup aku yang tahu hati ini terluka karena siapa.
Cukup aku yang tahu senyumku karena siapa.
Cukup aku yang tahu tangisku karena siapa.

Meski Mentari coba merengkuhku lagi.
Pernah aku coba sembunyi dari sinarnya.
Tetap sama, aku tak bisa.
Aku masih tak bisa melepas semua. Tuk Ungkapkan semua derita batin yang sungguh menyiksa.
Aku hanya bisa ungkapkan semua ketika bintang bersinar di atas sana.
Aku tak bisa ungkapkan semua ketika hari masih bercahaya.

Aku lakukan lagi.
Cerita ini dimulai lagi.
Tapi lelah membuatku tertatih tuk berlari mengejar pelangi.
Kuserahkan semua ini pada-Nya SANG MAHA HIDUP.

Biarkan kisah antara bunga dan kumbang ini menjadi sejarah hati yang bahagia dalam kebisuan.
Rindu yang tertanam rapi.
Meski tak akan ada seorangpun yang mengerti, bunga itu layu atau mekar kembali.
Tanpa ada yang tahu kumbang itu mendekat atau pergi.

TUHAN, ini kisahmu.
Bukan lagi kisahku.
Terima kasih atas kekuatan diam yang KAU kirimkan.

 Uswatun Khasanah

Post a Comment

0 Comments