Nothing

Menatap matamu itu bagaikan memasuki sebuah ruang hampa, gelap, dan sunyi. Sulit bagiku bernafas disana. Seringkali aku mencoba meyakinkan diri bahwa kamu tidaklah seburuk yang aku kira dan kamu tidak sebaik yang aku pikirkan. Bagaimana semua itu menari dalam otakku?

Kau tak pernah aku miliki. Hatimu pun tak pernah aku genggam. Semua mengalir begitu saja. Kau mendekat dan aku menerima dengan segala keraguan. Sudah kuduga dari awal bahwa kau sama seperti yang lain. Hanya singgah sejenak, lalu kau lanjutkan pengembaraanmu mencari jawaban “siapa wanita yang akan mendampingi hidupmu?”.

Siapa tujuanmu sebenarnya, kau tak pernah tahu. Dan siapa tujuanku sebenarnya, akupun tak pernah mengerti. Sungguh tak mudah bagiku melupakan begitu saja 5bulan kedekatan kita. Meski tak banyak kenangan yang kita lewati bersama, tapi sedikit kenangan itu sungguh meciptakan kerinduan.

Aku dan segala keraguanku kini mulai merindukanmu. Matamu seolah menyiratkan sinar kerinduanku. Dan otakku menarikmu untuk kembali masuk dalam hidupku. Aku dan kamu, aku dan kamu, aku dan kamu.

Kita dua orang yang entah dikatakan apa. Kamu mendekatiku tanpa permisi. Sedangkan aku yang polos begitu saja mengizinkan kamu menggoda hati dan pikiranku. Meski tak sedalam laut yang pernah kuselami. Tak sekokoh rumah yang pernah aku naungi. Tak sesejuk pohon yang pernah kujadikan tempat bersandar.


Adakah kerinduan ini kamu rasakan? Sedangkan saat ini kamu mulai bahagia dengan mainan barumu.

Dari mantan teman dekatmu.
yang dulu katanya kamu rindu.

Uswatun Khasanah

Post a Comment

0 Comments