Harus aku mulai darimana kisah ini. Haruskah dari awal
kita pertama bertemu? Atau dari pertama kau ungkapkan semua tentang perasaanmu?
Hahaha, tawa yang selalu mengiringi canda aneh kita berdua. Senyum yang
terkembang ketika kau diam diam menatap mataku tajam. Binar binar kebahagiaan
yang menyusup diam diam ke dalam sukma kita berdua.
Tiada hari kulewati tanpa mendengar suaramu. Tiada waktu
kulewati tanpa candaan anehmu yang kau kirim lewat sms itu. Semua terasa
membahagiakan, duniaku terasa berwarna. Cerah mentari menyapa tawa kita berdua.
Hangatnya pagi menyentuh jiwa dua manusia yang sedang dimabuk cinta.
Sapaanmu selalu menemani dikala pagiku. Cerita hari hari
kita tuangkan bersama dalam ratusan sms di handphone kita. Bagai bintang yang
menghias langit, begitu juga dengan suaramu yang selalu menghiasi malamku.
Kau jabat tanganku, kau sentuh lembut jemariku. Kau
katakan bahwa jemari lembut ini yang akan selalu kau rindu. Sentuhan lembut
jemari ini yang selalu kau inginkan kehadirannya untuk menyeka air matamu. Kau
tatap mataku, kau katakan bahwa coklat tua mataku yang selalu kau impikan.
Coklat tua mataku yang selalu bersinar bagai mentari.
Kau terdiam dengan senyum merekah dibibir manismu. Ketika
aku bertanya padamu “kenapa kau terdiam?”. Kau katakan bahwa kau sedang
mendengarkan desah merdu suaraku yang kekanak kanakan. Cerewetku yang selalu
kau nantikan ketika aku mulai terdiam dan tak peduli.
Tahukah kau, entah kenapa aku merasa berharga. Bagai aku
satu Satunya wanita yang kau rindu. Seakan aku melayang tinggi tanpa peduli
bahwa aku akan terjatuh nantinya. Kau bawa aku menggapai langit, terbang tanpa
sayap.
Maafkan aku jika aku tak bisa ungkapkan semua perasaanku.
Hanya satu kalimat yang bisa aku katakan, bahwa kau berhasil mencuri sebagian
perhatianku.
Dari kekasihmu
Yang selalu merindukan ucapan manismu
Yang selalu ingin
Kau berada disampingku
Uswatun Khasanah
0 Comments