Salah Jatuh Cinta

Hai kakak yang disana. Entah sudah berapa lama aku dan kamu tak lagi bertegur sapa. Entah sudah berapa lama kita tak lagi mengirim kata. ENtah sudah berapa lama juga kita tak saling melempar canda. Pertemuan yang selalu kurindukan. Disetiap pertemuan kau selalu melakukan hal aneh, tanpa pernah sekalipun menyanjungku. Kau bilang aku anak aneh, anak ajaib atau apalah itu.

Kau selalu berkata aku cerewet. Sikap dinginmu itu selalu membuatku rindu. Binar mata berbeda yang kutangkap dari pertemuan mata kita, membuatku salah mengartikan kedekatan ini.

Setiap uraian kata yang kau kirimkan dalam komentar komentar di akun itu membuatku merindukanmu. Aku rindu kamu yang tak pernah bisa berhenti mengirim pesan singkat di handphone ku. Aku rindu ketika kamu mengatakan "Hai cewek cerewet", Aku rindu ketika kamu membekaliku dengan ilmu kehidupan yang kau alami. Aku rindu ketika kamu bercerita tentang masa masa SMA mu. Aku rindu ketika kamu dengan bangga bercerita tentang kegiatan organisasimu.

Aku tau kau telah bersama dia. Berbahagia bersamanya. Kau selalu menyanjungnya didepanku. Kau selalu menyatakan dialah wanita yang mampu membuatmu merasakan hal yang berbeda. Aku tahu, Aku tahu dia kekasihmu yang sempurna. Tapi sungguh, kenapa kita bertemu ketika kau dimiliki dia?

Ini bukan cinta. Ya, karena aku hanya seorang adik yang katamu manja. Aku seakan mengagumi sosok dewasa yang selalu kau tunjukkan ketika kita sedang berdua, ketika kita sedang bersama. Akulah sosok adik yang mengagumi seorang kakak dingin berwajah datar yang sebenarnya Ramah.

Mengapa kita dipertemukan ketika kamu telah dimiliki dia? Aku salah Jatuh Cinta. Tapi perasaan ini tlah aku nikmati. Aku tak benar benar kecewa. Aku tahu diri, Aku hanya adik cerewet yang kadang kadang membuatmu rindu. Hanya beberapa kali ketika kekasihmu sibuk dengan dunianya.


Dari adikmu
yang merindukan sosok jailmu
yang mulai cemburu dengan komentar di akun itu

Uswatun Khasanah

Post a Comment

0 Comments