Lelah, sungguh LeLah

Menatap Layar ini dengan pandangan "Kosong". Entahlah, aku ingin menuliskan apa dan tentang siapa. Tapi jemariku masih selalu merindukan menulis tentang kamu. Seperti yang dikatakan oleh penulis Remaja yang ku kagumi atas semua rangkaian kata indah dalam blog pribadinya. Dwitasari.

Aku lelah harus bertahan dengan semua perasaan ini. Aku lelah dengan setiap dusta yang mulai terangkai indah menghiasi kehidupan kita. Menggoda dan menari indah dalam hubungan ini.

Lebih dari satu tahun kita berjalan bersama. terpisah Jarak dan waktu. Kamu disana dan aku disini. Kata rindu yang menggelayut Indah dalam sukma. Rindu demi rindu kita kumpulkan bersama hingga kita tuai benihnya saat kau di Kota Pasuruan.

Kamu dengan semua keluguanmu itu menceritakan Indahnya bekerja di Perantauan. Kau banyak bercerita tentang kekonyolan kawan2mu. Juga tentang bahasa baru yang kau pelajari. Dan tentang Impianmu dengan semua hal yang kau perjuangkan saat ini.

Kamu dan Aku saat masih menjadi KITA. Merangkai kisah Indah berdua. Perasaan itu pernah berjaya dalam bait takdir yang masih setia menemani kita. Impian untuk hidup berdua disana, menjadi Tema yang tak pernah lupa kita bicarakan.

Dan semenjak 6bulan lalu, kita yang mulai beranjak dewasa telah saling memutuskan untuk tak lagi bersama, Kelelahan demi kelelahan yang selalu aku rasakan membuatku meragu untuk bertahan. Ragu untuk terus berjalan berdampingan. Dusta demi dusta yang kau buat perlahan lahan terungkap dan semakin membuatku resah.

Rindu menjadi amarah. Mengisi hari dengan perasaan kecewa dan merangkai hari dengan penuh Luka. Sepertinya Takdir telah menjauh pergi, membiarkan dan mengizinkan kita untuk memutuskan sendiri tentang hubungan ini.

Lelah, sungguh LeLah. Hingga kuputuskan untuk berhenti melangkah.

Uswatun Khasanah

Post a Comment

0 Comments