3 buLan seteLah kepergianmu

Terbangun dengan sejuknya udara pagi. Mentari masih terLeLap daLam Indahnya maLam,Mataku terbuka, terasa begitu ringan dan tak ada beban. Pagi ini masih sama seperti sebeLumnya. masih saja aku yang menyimpan serpihan Luka semaLam.

Entahlah ada apa denganku hari ini. Semua terasa bersemangat kuLakukan. Tertawa pagi hari seringan hembusan angin yang menyejukkan. Dinginnya pagi tak mengganggu riuhnya tawa yang bersenandung Indah daLam Goresan air mata. Aku tetapLah aku si Ceria dengan canda tawa tanpa batas. Tapi hari ini memang berbeda.

Aku merasa seperti ada beban yang hiLang dri pundakku yang semaLam masih membebani bahkan Lebih berat dari biasanya. Tangis yang setia bersenandung daLam geLapnya ruang bercahaya kini seakan tak Lagi terdengar. Sayup sayup suara itu muLai pergi dan hiLang. dan IniLah awaL hidupku yang baru.

3bulan seteLah kepergianmu. Aku memang terLuka, aku sangat kecewa. Tak pernah ada daLam pikiranku bahwa perpisahan iniLah yang akan terjadi. 3buLan tanpamu, 3buLan memendam rindu, 3 buLan tak ada kabarmu, membuatku membenci diriku sendiri mengapa harus mereLakan genggaman tangan yang pernah sangat erat mencengkran dengan tangisan.

Kini aku benar benar teLah meLangkah pergi. MenghiLang dari semua beban berat yang membunuh diriku sendiri. Aku hanyaLah jembatanmu untuk pergi ke tempat yang kau Inginkan, sedangkan aku hanya terdiam menunggumu kembaLi puLang. LaLu SAMPAI KAPAN..?

Kini senyum itu kembaLi, kamu ternyata bukan seorang yang pantas kutangisi. Karena tak sekaLipun kau ijinkan air matamu terjatuh untukku. Bukan aku mendendam, tapi hati ini terLuka teramat dalam.

Ah sudahLah, kamu hanya secarik masa LaLu yang tak terLaLu indah untuk dijadikan hiasan hati. SudahLah pergiLah. Aku sudah terLAnjur bahagia disini.

Uswatun Khasanah

Post a Comment

0 Comments