sampai kapan aku harus bertanya "kapan"?

Mata ini masih menatap tajam ke Layar persegi panjang ini. Berharap bisa menemukan sebuah harta karun besar yang membawa kebahagiaan satu diantaranya adalah tentang kisah kita. Tangan ini memijat tajam satu persatu huruf di papan. Merangkai kata indah hanya untuk mengungkapkan sebuah perasaan yang tak lagi bisa dipahami walaupun diungkapkan oleh seribu kata indah dan dihiasi berbagai bunga bunga.

Aku tak pernah sekalipun mengerti tentang perasaan yang menggangguku ini. Aku juga selalu berharap agar aku segera menemukan sosok Lain yang nyata membahagiakan. Bukan sepertimu yang semu dan menyakitkan. Aku selalu saja merangkai cerita indah dalam pikiran ini meski tak sedikitpun cerita ini yang aku pahami.

Satu per satu ku tuliskan manisnya kisah kita dalam bayangan yang tak akan pernah habis meski dijadikan novel 10 juta halaman. Hanya aku, yang menikmati cerita ini. Menguraikan satu per satu tangisan menjadi sebuah kebahagiaan yang hanya menghibur diri walau hanya sesaat dalam hati.

Perhatianku adalah pengabaianmu. Kesalahanmu adalah kata maafku. Bahagiamu itu senyumku. kesakitanku itu tertawamu.

Berharap adanya sebuah keajaiban yang terjadi begitu saja tanpa peduli tentang hati mereka diantara kita. Hanya ada aku dan kamu pemeran utamanya. Aku dan Kamu bersatu dan Bahagia. Kapan..?

dan sampai kapan aku harus bertanya "kapan"?

Uswatun Khasanah

Post a Comment

0 Comments