Tradisi Perayaan Tahun Baru Masehi

Gegap Gempita perayaan pergantian Tahun 2012 menuju Tahun 2013 sangatLah Semarak. Dimana mana pemuda dan pemudi merencanakan ini dan itu untuk menunggu pergantian Tahun tersebut. Banyak hal yang memang patut dibicarakan mengenai perayaan Tahun Baru ini. terutama diLihat dari segi Umat Islam yang sangat ketat dalam setiap hal.



Akan saya muLai dari sejarah perayaan Tahun Baru Masehi. Saya mendapatkan ini dari sebuah bLog http://awaspinter.blogspot.com/2011/12/inilah-sejarah-perayaan-tahun-baru.html

Tahun Masehi sebenarnya berhubungan dengan keyakinan agama Kristen. Masehi adalah nama lain dari Isa Al Masih. Menurut catatan Encarta Reference Library Premium 2005, orang yang pertama membuat penanggalan kalender Masehi adalah seorang kaisar Romawi yang terkenal bernama Gaisus Julius Caesar. Itu dibuat pada 45 SM, jika menggunakan standar tahun yang dihitung mundur dari kelahiran Yesus. Namun dalam perkembangannya, ada seorang pendeta Kristen bernama Dionisius yang kemudian memanfaatkan penemuan kalender Julius Caesar untuk diadobsi sebagai penanggalan yang didasarkan pada tahun kelahiran Yesus Kristus. Itulah sebabnya penanggalan tahun setelah kelahiran Yesus Kristus diberi tanda AD (bahasa Latin: Anno Domini yang berarti in the year of our lord) alias Masehi. Sementara untuk jaman prasejarahnya disematkan BC (Before Christ) alias SM (Sebelum Masehi). Kemudian Pope (Paus) Gregory III memoles kalender yang sebelumnya dengan beberapa modifikasi dan kemudian mengukuhkannya sebagai sistem penanggalan yang harus digunakan oleh seluruh Eropa, bahkan kini seluruh negara di dunia dan berlaku umum bagi siapa saja. Kalender Gregorian yang kita kenal sebagai kalender Masehi dibuat berdasarkan kelahiran Yesus Kristus dalam keyakina Kristen:”The Gregorian calendar is also called the Christian calendar because it uses the birth of Jesus Christ as a starting date”. Demikian keterangan dalam Encarta Reference Library Premiun 2005. Di jaman Romawi, pesta ulang tahun baru adalah untuk menghormati Dewa janus (Dewa yang digambarkan bermuka dua). Kemudian perayaan ini terus dilestarikan dan menyebar ke Eropa pada abad permulaan Masehi. Seiring muncul dan berkembangnya agama Kristen, akhirnya perayaan ini diwajibkan oleh para pemimpin gereja sebagai suatu perayaan “suci” satu paket dengan hari Natal. Itulah mengapa ucapan Natal dan Tahun baru dijadikan satu (Merry Christmas and Happy New Year).
Nah, ketika kita sudah tahu mengenai Sejarah perayaan tahun baru Masehi ini, sejenak mari kita pikirkan dan renungkan.

Islam punya Tahun Baru Hijria yang dirayakan pada 1 Muharrm tepatnya. apakah yang kita pikirkan mengenai Tahun Baru tersebut..? Baru tahu? Lupa? atau Sepi? Sepi dalam hal ini bukan berarti tidak ada yang merayakan atau tidak ada yang mengingat Tahun Baru ini. Banyak kita Lihat apabila Tahun Baru Hijriyah dengan melakukan obor oboran, melakukan selamatan dan muhasabah diri. Bukankah hal ini Lebih baik daripada Umat Islam merayakan Tahun Barunya dengan banyak mengeLuarkan Uang untuk membeli petasan yang hanya untuk kesenangan sesaat..?

Saya menulis bLog tentang hal ini bukan berarti saya tidak tergoda dengan perayaan Tahun Baru Masehi. Atau Bukan berarti saya tidak LUWES dengan peradaban. Akan tetapi ini Untuk Muhassabah diri saja, Atau untuk sekedar Pengetahuan saja.

Bolehlah kita merayakan Tahun Baru Masehi. karena ini merupakan penanggaLAn yang seLama ini kita Gunakan. Akan tetapi, yang saya tekankan adalah cara kita merayakan pergantian kalender ini. Marilah kita Lakukan dengan Muhassabah diri. Bukan rituaL aneh atau gegap gempita itu. Biasa saja, kumpuL dengan keLuarga dan lakukan perenungan. Apa yang sudah kita Lakukan seLAma satu Tahun ini? DOsa atau berpahala? baik atau Buruk?

Tuliskan apa yang akan anda lakukan Untuk satu Tahun ke depan. Wujudkan Impian anda yang belum terreaLisasikan dalam Tahun Ini. Gunakan Waktu sebaik mungkin. Jangan sampai Anda menjadi Orang yang merugi. NaudzubiLLah..
Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang meniru suatu kaum maka dia termasuk dari mereka.” (HR. Abu Daud yang dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
Wallahu a'Lam Bisshowwab.

Post a Comment

2 Comments

  1. Setuju bgt tund apa lagi hadits yang ini Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang meniru suatu kaum maka dia termasuk dari mereka.” (HR. Abu Daud yang dishahihkan oleh Ibnu Hibban)menandakan klo qta tiru sama suatu kaum maka qta termasuk mereka, org kafir kan tempat'e d neraka jahannam

    ReplyDelete
  2. injih..
    boleh saja kita merayakan, tapi cara merayakannya itu yang harus diperhatikan. Jangan sampai anak muda kepikiran untuk pesta minuman keras, narkoba, apaLAgi seks,..

    NaudzubiLLah

    ReplyDelete