Be The best For Your GOD..

Yah, kini ku coba memuLai Lagi merangkai kata mengenai Kehidupan. Kehidupan yang tagh pernah kita bayangkan sebeLumnya. Kita hanya tahu kita hidup dengan ditemani oLeh keLuarga. Pernahkah kita meminta hidup dan menginginkan banyak haL sebeLumnya..? Aku rasa tidak.. Karena sebeLum kita mengenal Kehidupan, kita hanya menjadi mankhLuk Tuhan yang hanya dan seLaLu patuh padaNya.

Tapi sesaat seteLah kita mengenaL kehidupan dan mengenaL keindahan semu hidup, apa yang terjadi..? Kita murka. Hanya memikirkan diri sendiri dan segaLa keinginan tentang kenikmatan Dunia yang Sugguh semu. Semu..? Iyya semu. KIta menginginkan makan, minum, dan segaLa haL yang sifatnya hanya sesaat. Sesaat? Bagaimana kau bisa berpikir demikian pendeknya?

Yah, teLah berapa kaLi kita makan daLam hidup kita. Tapi kita hanya merasakan nikmatnya hanya sesaat. Kita meLupakan itu. Rasa kenyang dna rasa nikmat setiap makanan yang masuk ke daLam muLut kita itu hanyaLah sesaat dan itu semu. Hidup ini adaLah kumpuLan kesemuan yang mungkin membuat kita terLarut didaLamnya.

Semu oh Semu..
Semua hanya datang LaLu pergi. Semua hanya sesaat LaLu kembaLi. Termasuk kita. Kok kita..? Iyyah kita, kita hanya menempati duni ini hanya sesaat. Hanya sementara. Tak ingatkah kau saat kau berada di daLam kandungan Ibumu? Kau teLah menandatangani surat kontrak hidup dengan Tuhan. Bahwa hidupmu hanyaLah beberapa Tahun saja, LaLu kau Akan kembaLi ke pangkuan TuhanMu Lagi.

Benarkah..? Yah benar, hanya saja kau tagh ingat Lagi berapa Tahun kau meminta Tuhan untuk memberi kehidupan padamu. Kehidupan Pasti ada kematian, maka jangan kau terLaLu memuja segaLa yang ada di dunia ini. Sesungguhnya dunia ini teLah diatur oleh sang Pengatur Yang Agung. KembaLiLah padanya jika kau merasa waktumu kian mendekati Masa kontrak. Be The best For Your GOD..

Ini adaLah sebuah tuLisan yang hanya sekedar mengingatkan bahwa Kehidupan pasti ada kematian. Tulisan ini saya tuLis ketika aku mendengar suara seruan INNALILLAHI WAINNAILAIHI RAJI'UN di MushoLLa samping Rumahku.
Uswatun Khasanah

Post a Comment

0 Comments