Penggunaan Open Source



1. Open Source.

Terlebih dahulu kita harus memahami definisi sebenarnya dari pengertian terbuka itu sendiri. Istilah terbuka, yaitu sepotong pengetahuan terbuka yang jika anda bebas untuk menggunakan, menggunakan kembali, dan mendistribusikan tetapi tetap dalam hal yang sama. Open Source adalah sebuah konten dimana kita dapat menggunakan, mendistribusikan, redistribusi, melakukan modifikasi terhadap konten tersebut, lalu kita distribusikan lagi.
Lisensi redistribusi tidak dimaksudkan sebagai alternatif untuk menjiplak hak cipta, tetapi tujuannya adalah untuk memberikan hak akses tambahan dan hak semua orang dalam rantai distribusi, hingga sampai pada pengguna akhir. Jadi mulai saat ini kita harus mampu memahami mengenai apa itu Open Source.
Lalu, Apakah hukum hak cipta itu telah banyak dilanggar dengan adanya Open Source ini?
Pemrakarsa Open Sorce memiliki pemikiran lain mengenai hukum tersebut. Ia berpikir jika kita terlalu taat pada hukum, maka akan susah manusia untuk melakukan berbagai inovasi. Sehingga, para pengikut Open Source ini memang sebenarnya telah membuat kesepakatan bahwa ide mereka adalah untuk umum, dan mereka kembali pada tujuan Open Source sendiri.

2. Open Source dan konten terbuka.

Pada Open Source dan konten terbuka terdapat beberapa macam produk yang telah dihasilkan. Berikut beberapa macam produk Open Source yang telah dihasilkan :

2.1 Pengetahuan dan Konten terbuka

Sumber yang paling terkenal dalam pengetahuan terbuka adalah wikipedia.

2.2 sistem operasi

Linux, saingan dengan rekan rekan paten mereka (yaitu Windows dan OSX).

2.3 Dokumen Editor

Tidak diragukan lagi kesuksesannya adalah openOffice.org.

3. Open Source di Pendidikan

Pada bagian ini, kita mencoba memfokuskan pembahasan terhadap solusi terbuka dalam pendidikan sehubungan dengan dua tugas utama pendidikan yaitu, pengajaran dan pembelajaran.

3.1 dampak positif dan negatif penggunaan open source pada berbagai perspektif.

3.1.1 perspektif guru.

Banyak buku teks tradisional yang gagal menyediakan dokumentasi spesifik. Dengan adanya Open Source maka pengajar dapat mudah memberikan gambaran nyata terhadap teori yang ada dalam buku. Sementara, negatifnya adalah membangun link atau keterkaitan antara teori dan praktek dapat memakan waktu, terutama jika kelas ditentukan oleh waktu.

3.1.2 perspektif Mahasiswa.

Kemampuan untuk berbagi informasi antar mahasiswa, mengambil informasi yang ada dari berbagai sumber, mencapai pemahaman lebih baik tentang topik yang sedang didiskusikan di kelas dengan menggali ke dalam contoh – contoh dunia nyata. Juga siswa diharapkan dapat terus menggali dan mengasah kemampuannya agar dia selalu dapat menghasilkan produk dengan kreatifitas yang luar biasa.

4. Kesimpulan.

Tujuan Open Source yang menyatakan “memberikan hak akses tambahan dan hak semua orang dalam rantai distribusi, hingga sampai pada pengguna akhir” telah benar – benar terwujud. Open Source juga banyak membantu para guru menghubungkan teori yang ada di buku dengan contoh nyata, dan mampu memberikan gambaran yang lebih lengkap dengan subyek. Sehingga mahasiswa mampu memahami apa yang sedang didiskusikan di dalam kelas.
Akan tetapi, untuk di indonesia sendiri Open Source masih belum mengalami kesuksesannya. Selain karena fasilitas Internet yang belum memadai, distribusi serta pengenalan internet kepada masyarakat masih belum memadai. Para guru di sekolah sekolah bahkan di universitas pun masih banyak yang belum mengenal Internet.

5. Referensi

  1. Brocco, Amos and, Frappoli, Fulvio. 2011. Open Source in Higher Education : Case Study Computer Science at the University of fribourg.
Uswatun Khasanah

Post a Comment

0 Comments