Tragedi 27 Desember 2009

hari itu.. disituLah saat aku benar benar menyadari apa yang kurasakan..

hari itu hari minggu..
tak seperti hari minggu sebelumnya, hari ini aku ada janji pergi bersama teman-temanku. Kami berencana pergi ke Jatim Park di Batu. Rencana ini teLah dibuat sebeLumnya, banyak tempat yang kami rencanakan kami kunjungi, akan tetapi piLihan terakhir kami adaLah pergi ke Batu.


Tak banyak haL yang saat itu aku pikirkan, aku hanya berpikir akan bersenang senang dengan teman temanku. Aku berangkat dari rumah pukuL 09.00 pagi. Aku pergi ke Rumah Hikmah, di rumah hikmah sudah ada tanda dan aLaudin yang menjemput kami. iya, aku berencana pergi kesana tak hanya dengan hikmah, tapi juga dengan tanda, alaudin, dan egha.

Aku dan Hikmah di jemput, LaLu kami pun pergi ke rumah egha. Di rumah Egha ini kami menunggu agak Lama, dan ternyata tanda juga tak hanya mengajak egah untuk ikut bersama kami, tapi juga satu temannya. Namanya anggi.

ntar yah, aku mendeskripsikan Anggi duLu. awaL aku meLihat sosok Anggi ini anaknya terlihat Lusuh tak terawat. seperti anak nakaL yang gagh punya rumah gitu deh. anaknya tinggi, Lebih tinggi sedikit dibanding aku, dan juga warna rambutnya merah kumuh. aku meLihatnya seperti anak nakal pecandu gitu deh. kembaLi ke cerita yuk..

kami berangkat dari Rumah egha sekitar pukuL setengah 12. iyya, kami menunggu egha Lama sekaLi, dia masih menunggu ibunya masak, dan masih juga menunggu egha makan, jeLas Lama kan! Dan akhirnya kami pun berangkat, sebeLum berangkat kami masih ke pom bensin, membeLi bensin untuk sepeda kami. Setelah itu barulah kami benar benar berangkat menuju Batu, dengan formasi Aku bonceng egha, Alaudin bonceng Tanda, dan Hikmah bonceng anggi.

Aku awal berangkat tidak begitu takut, karena kecepatan sepeda masih di bawah kendaLi. Namun, seusai Lampu merah di aerah buguL, egha, tanda, anggi mengendarai sepeda di Luar kecepatan. giLaaa..!! cepet banget sumpah..!! tau deh tuh ampe berapa kecepatannya. yang pasti ku ingat, saat aku di bonceng, aku komat kamit daLam hati menyebut nama ALLAH SWT. aku takut mati saat itu. hehehehe. rasanya jalan raya milik mereka sendiri, gagh ada yang namanya bus, truk atau sejenisnya. rasanya jalan itu kosong. padahal saat itu jaLan Lagi padat merayap. giLa!!

tak seberapa Lama, sampaiLah kami di daerah Lawang. Tanda mengisi bensin, dan aku, egha, hikmah, anggi berhenti sejenak di kiri jaLan untuk menunggu tanda. Disana Aku dan Hikmah bercerita tentang apa yang kami rasakan saat di jaLan. Hikmah mengeLuh punggungnya sakit, dan apa yang kami rasakan ternyata sama. Selama perjalanan yang kami Lakukan adaLah berdzikir, tak ada yang Lain. Lalu, tak seberapa Lama seLesaiLah tanda mengisi bensin, kami pun meLanjutkan perjaLanan. KembaLi haL yang kuLakukan adaLah berdzikir sepanjang jaLan. wkwkwkkw.

Tak seberapa Lama, tibaLah kami di jalan menuju batu. di jalan itu Laju sepeda tidak secepat sebeLumnya, sedikit peLan, karena memang keadaan jaLan tidak memungkinkan untuk mengendarai sepeda secepat kiLat.  tibaLah kami di sebuah jaLan. Di depan sepeda yang aku dan egha kendarai terdapat sebuah mobiL kijang yang meLaju tak begitu cepat. egha berencana menyaLip mobiL tersebut, tapi mungkin sudah takdirNya. saat menyaLip, tiba tiba di depan sepeda kami terdapat sebuah boLa yang meLuncur meLewati sepeda kami. Sepeda kami tersandung batu, LaLu oLeng dan meLAju di Luar kendaLi. daaann, aku dan egha pun jatuh terjatuh tersungkur di atas Lantai hitam yang kasar.

tak sadar dengan apa yang terjadi, akupun berdiri menuju ke pinggir jalan. Dengan meLamun aku berjalan memikirkan apa yang telah dan sedang terjadi ini. Tak seberapa Lama, aku pun di hampiri banyak orang yang berniat menoLong kami. Egha ditolong banyak orang, tangannya terkiLir, tak tahu parah atau tidak, tapi yang pasti egha kesakitan saat itu. Walaupun aku tidak sebegitu parah.

Akhirnya, kami memutuskan segera membawa egha ke puskesmas terdekat. PUSKESDES KARANG PLOSO tepatnya, disituLah kami mengahbiskan waktu yang tadi rencananya Liburan. Tanda dan Anggi pergi "notok" no sepeda, Egha tidur di ruang Pasien di Puskesdes itu, Aku, Hikmah, dan Alaudin duduk di depan Puskesdes itu sambiL menunggu Tanda dan Anggi datang.



Sekitar jam 3, Tanda dan Anggi pun kembaLi dari perantauannya. Mereka datang dengan basah kuyup. Tak tahu mereka basah kuyup dimana, tapi yang pasti mereka kedinginan. Lalu, kami mencari makan. Karena dari   Pagi kami beLum makan. Akhirnya kami makan nasi goreng di warung terdekat. SetLah makan, aku berpikir akan segera puLang, tapi ternyata kami masih harus menunggu egha dijemput orang tuanya. Kami menunggu di depan Puskesdes sambiL berbincang bincang, hingga akhirnya sekitar jam 5 sore, Orang Tua Egha pun datang.

JUjur saat itu, Aku dan hikmah takut sekali, karena kami takut penilaian orang tua egha yang tidak tidak ke kami berdua, karena saat itu hanya Aku dan Hikmah yang perempuan. Tapi ternyata, tak seburuk apa yang kami pikirkan. Orang Tua Egha baik, dan sempat menawari Aku dan HIkmah menumpang di mobiL mereka. Tapi, kami sungkan. Akhirnya kami baLik dengan mengendarai sepeda dengan formasi Aku bonceng Tanda, Hikmah bonceng Alaudin, dan Anggi sendirian mengendarai sepeda Egha.

Some text Missing. Tak perLu diceritakan saat kepuLangan ini. Yang pasti saat itu, Alaudin dan Hikmah sempat saLAh jaLan, harusnya Lurus, tapi maLah mereka beLok. hahahha.. Lucu sekali..

pokoknya, kami puLang sekitar pukuL 8 di rumah.. giLaa..!! Bukan petuaLangan menarik sih, tapi ini kenangan bagiku. Tak tahu gimana bagi kaLian.

Post a Comment

0 Comments